Jakarta, Aktual.com – Pengamat sosial Andrea Poeloengan menilai penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua dapat menjaga hubungan kebangsaan. Andrea beralasan penyelenggaraan tersebut dapat dilihat sebagai upaya semua anak bangsa Indonesia untuk menguatkan hubungan dengan Papua.
“PON Papua adalah upaya mentransformasi hubungan satu sama lain. Kita yang harus menciptakan (menjaga) keterhubungan anak bangsa ini,” ujarnya dalam webinar bertema: “PON Papua dan Keterlibatan Orang Papua” yang dibuat Aktual.com, Jum’at (8/10) sore.
Menurut Andrea, hubungan kebangsaan itu ibarat jaringan laba-laba yang besar atau Web Spider. Jika ada satu yang rusak maka akan rusaklah semua keterhubungan jaring-jaring tersebut.
“Ibarat webspider, rusak satu, rusak semuanya. Kalau Papua Rusak, maka rusaklah Indonesia sebagai negara kesatuan,” jelas dia.
Alumni Lemhannas ini menambahkan pelaksanaan PON XX di Papua juga sebagai upaya untuk memperkuat dan memperbesar narasi positif di sana. Pasalnya, hanya dengan tindakan seperti ini, bangsa Indonesia bisa menghilangkan label buruk tentang Papua dan menjadikannya sebagai daerah yang setara dengan provinsi lain di Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris Umum BEM Universitas Cendrawasih (Uncen), Unas Ginia mengaku sangat bangga bisa menjadi bagian panitia pelaksana PON XX Papua. Menurutnya, di tengah persepsi yang buruk tentang Papua, keterlibatan orang asli Papua dalam acara nasional tersebut menjadi sangat penting sekali.
“Kami bangga sekali karena PON ada di Papua, ada infrastruktur yang dibangun sangat megah sesuai standar internasional. Orang Papua bisa terlibat dalam PON itu sangat penting sekali,” ungkap Unas.
Artikel ini ditulis oleh:
Megel Jekson