Jakarta, Aktual.com – Skandal impor komoditas hortikultura yang diduga melibatkan unsur dua kementerian yakni Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Untuk itu kedua kementerian tersebut sudah sepatutnya harus dituntaskan. 

Dibawah dua pimpinan kementerian itu yakni Agus Suparmanto dan Syahrul Yasin Limpo. Untuk itu, pimpinan partai politik (parpol) seharusnya menarik mereka dari kabinet, agar tidak membebani kepemimpinan Presiden Jokowi sekaligus menyelematkan imej kedua parpol itu.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melihat buah durian siap ekspor saat kegiatan pelepasan ekspor komoditas pertanian asal Sumut di Medan, Sumatera Utara, Kamis (20/2/2020). Sebanyak 28 komoditas pertanian unggulan Sumut seperti daging durian beku, biji kopi, sarang burung walet, arang kelapa, minyak kelapa sawit dan kemenyan senilai Rp79,6 miliar itu diekspor ke 28 negara. ANTARA FOTO/Septianda Perdana

Dua pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia, Lisman Manurung dan Prof. Warian Yusuf menyerukan hal senada. Bahwa Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar harus mengevaluasi menteri pertanian dan menteri perdagangan sebagai keterwakilan masing-masing parpol yang dipimpin. Ketidaktegasan terhadap dua menteri itu diyakini menenggelamkan imej kedua parpol itu  pada Pemilu 2024 nanti. 

“Pimpinan partai harus menindak. Mereka yang diuntungkan di masa lalu, di masa depan masih merasa perlu atau tidak,” urai Lisman kepada  wartawan, Ahad (8/11). 

Lisman menguraikan, PKB yang merekomendasikan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Nasdem yang merekomendasikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo harus bertanggungjawab terhadap kinerja menteri masing-masing. Jika hal ini tak dievaluasi, citra kedua parpol justru terbelenggu karena masalah ini. 

“Kalau partai politik tidak membenahi atau bertindak, siap-siap partai pun bisa habis. Tahun 2019, apa tidak ada partai yang langsung diterjunkan ke laut?,” ujarnya beranalogi.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid