Di pasar internasional, harga ikan tuna yang bobotnya mencapai 250 kilogram per ekor dapat Rp1,5 miliar. Salah satu negara tujuan ekspor tuna asal Bengkulu adalah Jepang.

Menurut Zamdial, ekonomi Bengkulu memang sudah seharusnya berbasis potensi laut.

“Berbagai bahan kajian tentang pembangunan dan pengembangan potensi maritim sudah ada. Pemerintah hanya perlu memberikan fasilitas untuk mengimplementasikan kajian-kajian itu,” jelasnya.

Dia menambahkan, program peningkatan produksi tuna harus segera dilakukan dengan mengembangkan armada perikanan tangkap. Setelah itu, bangun industri pengolahan dan lisensi ekspor.

“Sejauh ini penguatan kemaritiman yang dilakukan pemerintah baru sebatas kebijakan, belum mengarah kepada implementasi. Karena itu, pemerintah masih harus terus didorong agar dapat memaksimalkan potensi laut tersebut,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid