Jakarta, Aktual.com – Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengingatkan Presiden Jokowi agar bersikap negarawan. Sebab, belakangan ini dia ‘mengendus aroma tak sedap’ yang memicu potensi penyalahgunaan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Kendatipun tudingan makar kepada sejumlah aktivis sebagai reaksi lebay (berlebihan dan kekanak-kanakan) dari pemerintah, namun menjadi melampau batas tatkala rasa paranoid yang dialami pemerintah, kemudian memanfaatkan UU ITU untuk menghabis rival dalam politik.

“Ada dugaan roh UU ITE, rawan disalahgunakan membungkam dan menghabisi lawan politik. Mematikan ruang kritik dari pada semangat mengatur tertib politik berbicara. Tentu Kritik dan rekomendasi yang membangun sangat dibutuhkan,” kata Pangi, di Jakarta, Senin (2/1).

Kenyataan pemerintah saat ini semakin alergi pada kritik, bahkan mulai mengangkangi dan menakut-nakuti rakyat. Tuduhan makar dialamatkan secara membabi buta, hingga terbangun kesan di benak publik, presiden berlatar belakang sipil namun bercita rasa militer.

“Sudah banyak yang ditangkap dan memakan korban dan dituduhkan pasal transaksi elektronik tersebut. UU ITE sangat mujarab sebagai mantra kekuasaan membungkam suara oposisi yang kritis yang berupaya merong-rong pemerintahan Jokowi-JK.hingg,” tuturnya.

Dia menegaskan bahwa masyarakat yang kritis bagian dari masyarakat yang rasional, kebebasan berserikat, berbicara dan berkumpul dan hal itu dilindungi kontitusi. Maka pemerintah tidak patut menakut-nakuti rakyat.

“Media sosial dan media mainstream sudah dilakukan evaluasi, hal ini bukan tidak mungkin pada ujungnya main tangkap, main tuduh dan main bredel. Ini sinyal peringatan dini, roh demokrasi mati karena tiang pancangnya mulai dicabut,” tandasnya.
(Laporan: Dadangsah Dapunta)

 

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka