Jakarta, Aktual.com — Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Suharlan SH, MM mengatakan, bahwa negara Indonesia jauh lebih liberal dibandingkan negara liberal yang sesungguhnya.
Menurutnya, dalam hal ini sangat terlihat pada unsur kebebasan pers, dimana media saat ini dengan mudah menyajikan tayangan yang di luar batas kewajaran dan sangat kebablasan.
“Negara maju lebih sopan secara emosional ketika dihadapkan oleh problem, namun jika dibandingkan dengan negara Indonesia tampaknya masih jauh,” ujarnya kepada Aktual.com, saat menghadiri seminar kebangsaan di Jakarta, Selasa (8/9).
Mengingat hal itu, Suharlan kembali mengajak seluruh pihak (elemen) untuk kembali membudayakan Pendidikan Pramuka sebagai salah satu wadah atau sarana positif yang mampu menciptakan cikal bakal generasi produktif yang positif di masa depan dengan karakter yang kuat.
“Pramuka sudah dianggarkan Kemendikbud dalam BOS (Biaya Operasional Sekolah), sehingga akan menjadi materi penting dalam kurikulum yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap pendidikan karakter khususnya,” lanjut Suharlan.
Sementara itu, Suharlan juga menilai pendidikan pramuka ini erat kaitannya dengan penerapan revolusi mental yang menurutnya, di dalam aspek pendidikan pramuka tersebut sudah ditanamkan pendidikan karakter dan terintegrasi dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.
Sehingga, kata ia, melalui Pramuka ini segala unsur negatif (buruk) dapat dihilangkan, dimana salah satunya adalah aspek liberal.
Artikel ini ditulis oleh: