Sementara itu menurut Usman Kansong, Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma’ruf mengatakan, meski pertumbuhan ekonomi 5 persen tidak mencapai target, namun jika melihat perekonomian global maka angka itu patut disyukuri.

“Dibandingkan negara G20, kita di nomor 3 setelah Tiongkok dan India. Kenapa dibandingkan dengan G20?, karena size ekonominya besar,” ujarnya.

Usman membandingkan trend pertumbuhan ekonomi sejak pemerintahan SBY yang cenderung turun. Tahun 2010 sekitar 6,38 persen, tahun berikutnya turun jadi 6,17 persen, tahun 2012 sekitar 6,03 persen, tahun 2013 turun ke 5,58 persen.

“Tahun 2014 Pak Jokowi dikasih angka pertumbuhan ekonomi 5,02 persen. Jadi, memang cenderung turun. Tapi setelah itu, ekonomi tumbuh terus, inflasi terjaga, daya beli seimbang,” jelasnya.

Ia mengatakan, jika harga barang terlalu murah, yang akan dirugikan produsen. Sedangkan jika harga mahal, yang dirugikan adalah konsumen.

Artikel ini ditulis oleh: