Jakarta, Aktual.com – Direktur Populi Center Usep S Akhyar, mengkhawatirkan munculnya potensi politik identitas dalam Pilkada Jawa Barat 2018. Hal ini bukan tanpa sebab, karena provinsi tersebut memiliki historis politik indentitas yang cukup kental.

“Kita tahu Jabar sebenarnya secara historis punya potensi politik identitas itu mengental, Islam garis keras banyak tumbuh subur di Jabar. Nuansa itu kita tahu dan rasakan,” katanya dalam sebuah diskusi publik di Jakarta, Rabu (8/11).

Usep yang berasal dari Jawa Barat pun mengaku mengenal karakteristik masyarakat di provinsi tersebut. Ia mencontohkan saat dirinya nyantri di sebuah pondok pesanten di Jawa Barat, masyarakat di sekitarnya sangat menonjolkan identitas agama dan suku.

“Islam dan Sunda bahkan disamakan, Islam adalah Sunda, Sunda adalah Islam. Identitasnya dibuat semakin menonjol, maka potensi itu sangat kental,” jelasnya.

Di samping itu, politik identitas di Jawa Barat juga terlihat ketika ramai kasus penistaan agama yang melibatkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Usep mengatakan bahwa saat itu, masyarakat Jawa Barat berbondong-bondong menuju ibu kota untuk mengikuti sejumlah unjuk rasa terkait kasus tersebut.

“Di Jabar, dalam kasus penistaan agama di Jakarta itu menjadi pemasok massa paling banyak. Kita tahu ada yang jalan kaki dari daerah Ciamis, Priangan timur dan lainnya. Itu menunjukkan politik identitas di Jabar sangat kental sekali,” pungkasnya.

 

Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan