Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat terbatas membahas proyek galangan kapal di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/6). Presiden menginstruksikan untuk mengembangkan industri galangan kapal atau area pabrik pembuatan kapal laut di dalam negeri yang mampu memproduksi kapal tanker, kargo, kapal penumpang, feri, untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/kye/15

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo agar tidak ragu mempertahankan kemandiriannya guna memperbaiki kinerja pemerintahan melalui proses perombakan kabinet.

Hal itu disampaikan Pengamat politik dari Pol Tracking Hanta Yudha, Rabu (1/7) pagi di Jakarta.

“Proses reshuffle itu kuncinya adalah dilakukan secara seimbang dan mengutamakan meritokrasi,” kata Hanta Yudha.

Menurut Hanta Yudha, “reshuffle” kabinet adalah hak prerogatif presiden sehingga kapanpun Presiden melakukannya hal itu adalah hak presiden. (Baca:Mendesak, Mungkinkah Reshuffle Kabinet Dipercepat?).

Hanta mengingatkan, dalam melakukan “reshuffle” kabinet, Presiden Joko Widodo harus berdasarkan pada indikator dan parameter yang jelas.

“Jika persoalan yang dihadapi adalah rendahnya kinerja pemerintah di bidang ekonomi, maka reshuffle kabinet agar dilakukan untuk meningkatkan kinerja kabinet di bidang itu,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: