Jakarta, Aktual.com – Jakarta, Aktual.com – Proyek Light Rapid Transit (LRT) dinilai sebagai proyek yang hanya akan buang-buang uang. Pasalnya, pembangunan sarana moda transportasi itu tak berpihak dan tak sesuai dengan kepentingan rakat.
Sekjen Prodem, Satyo Purwanto mengatakan, sejak jaman kolonial Belanda hingga kini, pembangunan yang dilakukan memiliki motif, tujuan dan cara yang sama, yakni bukan berdasarkan atas kepentingan rakyat. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika pembangunan-pembangunan tersebut selalu berujung dengan permasalahan.
“Maka tak heran kalau selalu berujung masalah. Contoh, LRT (light rapid transit) dan monorail. Ini berlawanan dengan akal sehat, akal sehatnya adalah kepentingan rakyat,” kata Satyo dalam diakusi bertajuk ‘Akankah LRT Bernasib Sama dengan Monorail yang Mangkrak?’ di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Senin (27/2).
Menurutnya, rakyat sebenarnya tidak perduli apakah MRT, LRT ataupun monorail yang akan dibangun pemerintah. Rakyat, lanjutnya, hanya ingin ada sebuah sistem transportasi massal yang murah, nyaman dan cepat sampai tujuan.
Dia juga mengungkapkan, jika melihat keuangan negara, sangat berat proyek LRT ini bisa dibackup oleh APBN. Pasalnya, saat ini pemerintah saat ini sedang krisis anggaran.
Belum lagi, kata dia, pemerintah daerah juga sering melakukan pembangunan dan menyerahkan kepada pengembang.
“Jahatnya pemerintah daerah itu menyerahkan pembangunan daerah itu kepada pengembang seperti yang dilakukan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta),” kata dia
“Kenapa gaya Ahok itu enggak dipakai membangun LRT. Saya ingat Ciputra itu punya moto membangun bangsa, ini bangsa yang mana yang dia mau bangun?,” tandasnya.
Laporan: Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh: