Jakarta, Aktual.com – Ketidakpuasan publik semakin meluas atas kinerja Kabinet Kerja Persiden Joko Widodo sepanjang tahun 2015. Desakan reshuffle semakin menguat agar terjadi stabilitas politik dan perbaikan ekonomi.
Pernyataan itu disampaikan pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi. Menurut dia, Presiden Joko Widodo perlu segera reshuffle menteri-menteri yang tidak kompeten dan membuat kegaduhan politik.
“Penting adanya reshuffle untuk menciptakan stabilitas politik agar ekonomi membaik,” kata Pangi Syarwi kepada Aktual.com melalui pesan elektronik, Minggu (10/1).
Kendati demikian, dia melihat ada dugaan bakal terjadi ‘tukar guling kekuasaan’ melalui reshuffle. Jika itu terjadi, menurut dia, tidak bakal ada perbaikan kondisi saat ini. “Reshuffle jangan sekedar tukar guling kekuasaan. Jangan sampai reshuffle hanya untuk memperbanyak pos menteri dari PDIP,” tegasnya.
Dia berharap reshuffle Kabinet harus berbasis kinerja melalui indikator dari lembaga independen serta mempertimbangkan suara publik.
“Indikatornya bisa dari lembaga independen yg menilai kinerja kementerian, dari informan publik, dari data primer dan data sekunder yang otentik dimiliki presiden. Harus ada data pembanding (tringulasi) sebelum melengserkan menteri,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta