Jakarta, Aktual.co — Direktur Eksekutif Energy Watch (EWI) Ferdinan Hutahea mengatakan bahwa Menteri BUMN Rini Soemarno merupakan anak buah Presiden Jokowi yang perlu di reshufle dalam evalaluasi kinerja 100 hari kabinet kerja.
Hal itu menyusul sejumlah kebijakan maupun pernyataan mantan kepala staf rumah transisi Jokowi-JK yang dinilai tidak berkompenten dan hanya menimbulkan kontroversi di publilk, dari rencana penjualan gedung BUMN hingga pelarangan penggunan jilbab bagi pegawainya.
“Rini Soemarno layak direshufle pada evaluasi 100 hari kerja kabinet kerja,” kata dia kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (19/12).
Ia pun berpandangan, pernyataan yang membuka peluang untuk ekspatriat menduduki jabatan direksi BUMN, adalah bentuk penghinaan luar biasa kepada anak bangsa sendiri, menganggap putra bangsa Indonesia hanya diisi oleh orang bodoh dan tidak mampu.
“Rini dalam hal ini tidak mengerti bahwa masalah BUMN kita bukan pada siapa direksinya, tapi rusaknya BUMN kita karena dijadikan lahan jaharahan oleh penguasa dan legislatif. Ini yang harus diatasi dan dicarikan solusinya, dan solusinya bukan mengangkat direksi ekspatriat. Ini konyol dan ngawur,” ucap dia.
Tentang palarangan jilbab itu, saya cukup prihatin tentang ini, bahwa ini adalah hak asasi manusia (HAM), dan itu tdk perlu diatur sedemikian rupa.
“Kita ini harusnya melihat kinerja bukan yang lain-lain,” tandasnya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang