Ratusan anak muda yang tergabung dalam Jaklovers melakukan aksi simpatik mendukung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini maju sebagai calon gubernur (cagub) pada Pilkada DKI 2017, di Bundaran Patung Kuda, Jakarta , Minggu (31/7/2016). Para Jaklovers aksinya sambil membawa simbol sapu lidi.

Surabaya, Aktual.com – Gaya penyampaian yang diutarakan  Walikota Surabaya, Tri Risma Harini, yang sepertinya menolak untuk majuk ke Pilgub DKI sebenarnya bukanlah penolakan yang sebenarnya.

Pakar Komunikasi Publik Universitas Airlangga Surabaya, Suko Widodo, bentuk penyampaian Risma sendiri sebenarnya masih menunggu respon dari publik. Sebab, sejauh ini Risma belum pernah mengatakan kata “Menolak” secara langsung.

“Coba dengarkan saja, Risma tidak pernah mengatakan menolak. Dia selalu bilang menyerahkan sepenuhnya pada Tuhan, terkadang bilang ‘wes, embuh, Rek.’. Penyampaian seperti ini kan pernah ia lakukan sebelum dicalonkan kembali menjadi walikota Surabaya. Terkesan menolak, tapi sebenarnya tidak, ” kata Suko Widodo, di Surabaya Rabu (3/8).

Menurut dia, Risma belum ada kepastian menolak menjadi calon DKI1. Selain masih bingung, Risma juga masih menunggu respon dari masyarakat luas. Jika ada sinyal positif dari banyak dukunya, tidak menutup kemungkinan Risma akan maju ke DKI1. Ada rasa kegamangan maju ke Jakarta yang dihadapi Risma. Sebab, di Jakarta, Risma merasa masih punya pesaing, tidak seperti di Surabaya yang posisinya begitu kuat.

“Kan  berdasarkan survei elektabilitas masih beda tipis dengan pesaing lainnya. Risikonya,  jika maju dan gagal, tentu dia tidak akan mendapatkan kepercayaan sebesar ini di Surabaya,” lanjutnya.

Kendati demikian, tentunya kendaraan politik pada tim Risma, sudah melakukan pantauan untuk mengetahui apakah dukungan terhadap Risma di jakarta apakah benar-benar dukungan sepenuhnya atau hanya sekedar intrik. (ahmad H. Budiawan)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka