Jakarta, aktual.com – Pengamat hubungan internasional, Dinna Prapto Raharja, menyatakan bahwa absennya Presiden AS Joe Biden dalam KTT ke-43 ASEAN yang akan datang mengindikasikan penurunan kredibilitas organisasi kawasan tersebut di mata pemerintahan Washington.
Gedung Putih mengkonfirmasi pada hari Rabu bahwa Biden tidak akan hadir dalam KTT ke-43 ASEAN, yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 5-7 September. Namun, ia akan mengunjungi India pada tanggal 7-10 September untuk menghadiri KTT G20. Wakil Presiden Kamala Harris akan mewakili AS dalam pertemuan puncak para pemimpin ASEAN tersebut.
“Ketidakhadiran Biden dapat diartikan setidaknya dua hal: Biden tidak melihat ada nilai tambah kehadirannya dalam KTT ASEAN … bahwa AS tidak melihat ASEAN sebagai forum yang punya nilai tambah untuk strategi pivot AS,” ujar di Jakarta, pada hari Rabu (23/8/2023).
Dinna menilai absennya Biden dari KTT ASEAN di Jakarta akan menciptakan preseden yang tidak menguntungkan, yang nantinya akan mempengaruhi nilai strategis pertemuan tingkat tinggi ASEAN di masa depan.
Pendiri think-tank independen Synergy Policies tersebut juga merujuk kepada AUKUS, yaitu pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris, dan AS, sebagai salah satu contoh bukti bahwa ASEAN tidak dianggap sebagai organisasi kawasan yang memiliki signifikansi.
“Jadi patut diantisipasi bahwa ke depannya akan ada kejutan baru dari kubu AS bahkan lawan politik AS di kawasan yang tidak lagi memperhitungkan signifikansi ASEAN sebagai suatu organisasi kawasan yang perlu dipertimbangkan pendapatnya,” katanya.
AS adalah salah satu mitra dialog ASEAN. Ini bukan kali pertama seorang presiden AS tidak menghadiri KTT AS-ASEAN. Pendahulu Biden, Donald Trump, bahkan melewatkan pertemuan puncak para pemimpin regional dan KTT Asia Timur (EAS) selama tiga tahun berturut-turut.
Sementara itu, pendahulu Trump, Barack Obama, selalu menghadiri setiap pertemuan puncak para pemimpin AS-ASEAN dan KTT Asia Timur mulai tahun 2011.
Sebagai catatan, sebelumnya, Biden telah hadir dalam KTT ASEAN di Kamboja pada November tahun lalu.
Artikel ini ditulis oleh: