Jakarta, Aktual.com — Pengamat politik dari Indonesia Public Policy Institute Agung Suprio menilai politikus Fahri Hamzah dapat meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat apabila masuk dan diterima sebagai kader partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu.

“Masuknya Fahri akan menambah elektabilitas Partai Demokrat,” ujar Agung Suprio, Rabu (20/4).

Agung mengatakan, Fahri dikenal sebagai politikus yang keras. Selain itu Fahri juga memiliki massa yang dapat menjadi pendukung Partai Demokrat dalam pemilu.

Sebelumnya DPP PKS memutuskan memecat Fahri Hamzah dari keanggotaan karena dinilai kerap melakukan pernyataan yang tidak sejalan dengan partai.

Belakangan Fahri melakukan komunikasi dengan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarif Hasan untuk bisa bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Agung memperkirakan ada dua spekulasi atas keinginan Fahri bertemu SBY.

Pertama, kata dia, Fahri pernah menjadi orang yang mengkritik keras rezim SBY pada kasus century dan kenaikan harga BBM, padahal PKS termasuk pihak yang berkuasa pada masa itu.

Pada waktu itu, sikap Fahri ini tidak disetujui oleh kelompok PKS yang sekarang memegang kontrol atas DPP PKS.

“Keinginan Fahri ini boleh jadi simbol rekonsiliasi Fahri kepada SBY yang dapat dijadikan amunisi Fahri untuk mengatakan kepada DPP PKS bahwa persoalan Fahri dengan SBY telah selesai sehingga dia bisa masuk kembali ke PKS,” ujar Agung.

Spekulasi kedua yakni Fahri memang ingin menjadi kader Partai Demokrat. “Fahri mungkin akan dikuliahi SBY tentang nilai-nilai partai. Jika setelah kuliah itu, SBY meluluskan Fahri maka Partai Demokrat punya dua tokoh yang keras namun saling bertolak belakang yaitu Fahri dan Ruhut Sitompul,” kata Agung.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara