Banjarmasin, aktual.com – Pengamat politik dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Varinia Pura Damaiyanti mengatakan mahasiswa harus bisa menjadi agen perubahan untuk pemilu yang lebih baik melalui kontribusi nyata dalam mengawal pesta demokrasi.
“Banyak peran yang bisa diambil mahasiswa dalam pemilu, seperti aktif menjadi pengawas partisipatif, mengajak masyarakat tidak golput hingga mengampanyekan antipolitik uang,” kata dia, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (11/9).
Varinia mengakui hingga saat ini masih banyak kalangan mahasiswa yang cenderung apolitis atau tidak berminat pada politik, anti-pemilu, kecenderungan golput hingga ketidakpercayaan kepada parpol.
Padahal, katanya, sikap-sikap seperti itu keliru mengingat pentingnya peran generasi muda dan kelompok milenial yang di dalamnya termasuk mahasiswa sebagai kaum terpelajar dalam Pemilu 2024.
Faktanya, papar dia, suara anak muda menjadi penentu dengan mayoritas pemilih pada Pemilu 2024 secara nasional termasuk di Kalimantan Selatan.
KPU Kalsel mencatat daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 3.025.220 pemilih untuk Pemilu 2024 yang di dalamnya termasuk kelompok milenial kelahiran tahun 1981 sampai 1996 dan gen Z kelahiran 1997 ke atas jumlahnya 1.766.289 orang atau 58,38 persen dari total DPT di Kalsel.
“Fakta ini harus disadari betul oleh mahasiswa, saatnya mengambil peran tidak hanya sekadar menggunakan hak suara namun juga mengawal pemilu berintegritas untuk lahirnya pemimpin dan wakil rakyat terbaik,” ujar akademisi yang juga Tim Pemeriksa Daerah (TPD) Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Kalsel ini.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Rizky Zulkarnain