Jakarta, Aktual.com – Rencana perluasan kebijakan ganjil genap hingga ke gerbang tol Tambun merupakan solusi temporer yang tepat sebelum diberlakukan electronic road pricing (ERP).
Pendapat ini dikemukakan oleh pengamat transportasi Djoko Setijowarno di Jakarta, Kamis (22/11).
Ia menyatakan setuju atas rencana yang dikemukakan antara lain oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tersebut.
Namun, Djoko juga menyatakan masih belum menghitung kira-kira berapa persen kemacetan akan terurai di Tol Jakarta-Cikampek bila kebijakan itu benar-benar direalisasikan ke depannya.
Ia juga berpendapat bahwa ganjil genap adalah solusi temporer, sedangkan idealnya kebijakan yang menjadi permanen adalah ERP.
Meski mengingat sejumlah tantangan seperti persiapan teknologi dan SDM, Djoko meyakini bahwa ERP pada tahun 2019 mendatang mudah-mudahan sudah bisa diterapkan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Tol Tambun akan diberlakukan ganjil-genap sebagai upaya untuk memecah kepadatan di jalan tol.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihantono saat konferensi pers di Bekasi, Rabu (14/11), mengatakan pembelakuan ganjil-genap di Tol Tambun sebetulnya sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2018 Tentang Pengaturan Lalu Lintas Selama Masa Pembangunan Proyek Infrastruktur Strategis Nasional Di Ruas Jalan Tol Jakarta – Cikampek.
Namun, lanjutnya, pemberlakuan tersebut belum sempat diimplementasikan karena bertahap.
Bambang juga akan menyediakan sekitar 100 bus di pintu Tol Tambun untuk mengakomodasi masyarakat yang biasanya melewati tol tersebut dengan kendaraan pribadi.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan