“Tidak semudah, misalnya Pak Prabowo yang memutuskan jauh lebih besar dominan untuk memutuskan dialah wakil calon presiden saya. Berbeda kondisinya, dalam posisinya Pak Jokowi, posisi segmentasinya pun juga berbeda, dan target suaranya akan berbeda dan itu yang memungkinkan bahwa saya menyatakan rasa-rasanya kita tidak minimal aka ada dua calon presiden, dan itu yang menjadi persoalan juga,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara