Denpasar, Aktual.com —  Seorang pengamat seni Dr Kadek Suartaya, SSKar, M.Si menilai, pementasan Sendratari Mahabharata di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) secara berkesinambungan selama 30 tahun terakhir menunjukkan adanya perubahan dunia seni sebagai representasi budaya masyarakat pendukungnya.

“Lewat pagelaran Sendratari Mahabharata PKB secara khusus menunjukkan bagaimana pergulatan para partisipan, pelaku dan penonton menempatkan kreativitas serta inovasi sebagai semangat media untuk mengaktualisasikan nilai seni tradisi dalan konteks transformasi budaya di tengah dialektika global-lokal,” kata Dr Kadek Suartaya, yang juga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Senin (28/03).

Ia mengatakan, sendratari Mahabharata dalam perkembangannya mengalami berbagai perubahan menyangkut bentuk, makna dan penampilan. Seni pertunjukkan yang menjadi tontotan favorit masyarakat Bali.

Seniman, kreator dan pegiat sendratari Mahabharata dalam memposisikan diri di tengah dinamika masyarakat. Dengan demikian sendratari Bali pada hakekatnya merupakan hasil kreativtas para seniman modern melalui penuangan dan pengolahan kembali elemen-elemen seni dan bentuk kebudayaan yang ada.

Suartaya menambahkan, pementasan sendratari kolosal dalam PKB merupakan perkembangan prestisius dalam sejarah seni pertunjukkan di Pulau Dewata. Keberadaan sendratari pada pesta seni berawal pada tahun 1979.

PKB Tahun 1979 tersebut merupakan awal perubahan baru dalam tari Bali, perubahan dari terinci dalam tari Bali menjadi prinsip global (kolosal) ditransformasikan secara mantap melalui tahapan-tahapan eksperimentasi dan penggarapan yang lebih apik dan sempurna.

Sendratari Mahabharata adalah konsep yang mengacu pada genre dramatari yang lakonnya bersumber dari epos Mahabharata, para penarinya tidak menggunakan dialog langsung.

PKB aktivitas seni tahunan di Pulau Dewata merupakan arena berkesenian dan ruang kreativitas para seniman dengan harapan mampu memberikan arti pada kehidupan di tengah era global masyarakat modern di Bali, demikian Kadek Suartaya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara