Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik Rahmat Bagja menilai reaksi emosional yang ditunjukan Surya Paloh (SP) terkait kabar reshuffle kabinet, dalam hal ini Jaksa Agung, sangat tidak wajar.

“Ya tidak wajar, karena SP kan tahu penentu kebijakan adalah presiden, bukan publik,” kata Bagja saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (26/7).

Ia juga mengatakan bahwa ada maksud dan tujuan tertentu dalam setiap permintaan, terkait posisi Jaksa Agung yang diisi dari kader parpol.

“Mengenai ada permasalahan hukum tentu ada maksud kenapa jaksa agung diminta oleh Nasdem,” tandas dia.

 

Laporan: Novrizal

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang