Jakarta, Aktual.com — Pengamat politik UIN Jakarta Pangi Syarwi Chaniago menyebut Jaksa Agung layak dicopot dalam rencana reshuffle kabinet yang dikabarkan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Pasalnya, kinerja Jaksa Agung HM Prasetyo belum menunjukkan kemajuan, bahkan terkesan ‘pilah pilih’ dalam menjalankan penegakan hukum.
“Terkait kinerja Jaksa Agung saya merasakan belum ada kebijakan dan kinerjanya menunjukkan progres yang bagus. Justru mundur dibandingkan kinerja jaksa agung sebelumnya. Salah satu indikatornya adalah gebrakannya jihad melawan korupsi tiarap dan terkesan bekerja dan menegakkan hukum tebang pilih sehingga bekerja sesuai dengan keinginan partai,” ujar Pangi di Jakarta, Senin (28/12).
Menurutnya, Jaksa Agung adalah salah satu nama yang dipertimbangkan presiden untuk direshuffle. Jokowi membutuhkan Jaksa agung, KPK dan Kapolri yang berani pasang badan untuk jihad melawan korupsi.
Apalagi, KPK sudah memiliki pimpinan baru yang diharapkan dalam bersinergi dengan kepolisian dan kejaksaan.
“Presiden harus memulai menabuh gendang perang melawan korupsi tanpa tebang pilih, sikat kalau bersalah. Sinergisitas ketiga lembaga tersebut dibutuhkan. Era presiden Jokowi agenda pemberantasan korupsi nampak mundur akibat sibuk berpolemik dan kisruh antar lembaga,”
“Maka untuk menutup kelemahan presiden dibutuhkan Jaksa Agung, komisioner KPK dan Kapolri yang tak sibuk berkomentar dan pencitraan di media terkadang menghembuskan kisruh pro dan kontra terhadap kebijakan yang diambilnya,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: