Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti dan Direktur Imparsial Al Araf yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil memberikan keterangan terkait dinamika pergantian Kapolri di Jakarta, Minggu (19/6). Koalisi Masyarakat Sipil berharap DPR segera melakukan 'fit and proper test' sebelum masa reses terhadap calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian yang diajukan presiden. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Pertimbangan Presiden Joko Widodo dalam menunjuk Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ada beberapa nama yang dianggap tidak pantas untuk memilih anggota KPU periode 2017-2022.

Demikian pandangan dari pendiri Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti saat diminta menanggapi soal pemilihan Timsel anggota KPU.

“Soroti saja Valina Singka, bagaimana seorang penyelenggara Pemilu, tapi masih menjabat di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP),” sindir Ray dalam sebuah diskusi bertajuk ‘Pilkada Tanpa Koruptor’, di Jakarta, Sabtu (10/9).

Kendati demikian, Ray mengaku pesimis jika Jokowi bisa menunjuk Timsel KPU 2017-2022 dari kalangan opisisi pemerintah. “Kalau nyari yang tidak dekat dengan Jokowi agak susah,” ucapnya.

Sementara itu Direktur Center Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menilai, Timsel KPU yang ditetapkan Jokowi politis. Sebab, orang-orang yang ditunjuk notabenenya pendukung Jokowi saat Pilpres 2014 lalu.

“Timsel KPU ini strukturalnya sangat politis dan sangat Jokowi banget. Kelihatan pemilihan KPU sangat Jokowi, seakan Jokowi kampanyenya belum selesai,” ketus Uchok dalam diskusi yang sama.

Ada 10 anggota Timsel yang ditetapkan Jokowi untuk menyeleksi calon anggota KPU peridoe 2017-2022. Ketuanya adalah seorang Guru Besar Universitas Andalas, Saldi Isra.

Selanjutnya, ada Ramlan Surbakti yang diplot sebagai Wakil Ketua sekaligus Sekretaris. Kemudian, ada nama mantan anggota Panitia Seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Betti Alisjahbana.

Sisanya, Widodo Ekatjahjana, Valina Singka Subekti, Hamdi Muluk, Nicolaus Teguh Budi Harjanto, Erwan Agus Purwanto, Harjono dan Komarudin Hidayat.

(M. Zhacky)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka