Jakarta, Aktual.com – Kesalahan penggeledahan terhadap PT Victoria Sekuritas Indonesia akan berpengaruh terhadap iklim investasi dan ekonomi nasional yang bukan hanya merugikan satu pihak.

Hal itu disampaikan Jack Yanda Zaihifni Ishak, Ph.D , pengamat kebijakan publik dan hukum, kepada wartawan, Kamis (20/8).

“Salah geledah yang dilakukan Kejagung terhadap PT Victoria Securities Indonesia akan mempunyai dampak besar terhadap likuiditas. kalau kejagung terus melakukan blokir atau penyegelan terhadap Victoria Sekuritas Indonesia maka bisa terjadi rush,” ucapnya.

Jack Yanda juga mengatakan harusnya Kejagung harus mengedepanan keselamatan negara. “Kita ini kan sudah tertekan. Rupiah kita anjlok terus dan surplus import. Tapi kemudian Kejagung melakukan hal yang justru membuat jeblok perekonomian kita,” tutupnya.

Seperti dijelaskan sebelumnya, pada tanggal 12 Agustus 2015, kantor PT Victoria Securities Indonesia didatangi sejumlah orang yang mengklaim berasal dari Satgassus Kejagung. Mereka memaksa melakukan penggeledahan, namun tidak memperlihatkan identitas dan surat ketetapan pengadilan setempat untuk melakukan penggeledahan.

Pada penggeledahan yang berlangsung sejak 12 Agustus 2015 pukul 16.30 wib hingga 13 Agustus 2015 pukul 01.30 wib itu, pihak perusahaan dilarang menyaksikan proses penggeledahan dan berada dibawah tekanan serta intimidasi. Penggeledahan dilakukan terkait pembelian hak tagih dari BPPN oleh Victoria Securities International Corporation.

Namun ditegaskan, PT Victoria Securities Indonesia yang merupakan grup Victoria Investama, bukanlah bagian dari Victoria Securities International Corporation (VSIC) berbadan hukum yang berbeda yang melakukan Akad jual beli dengan BPPN pada 2003 silam.

Artikel ini ditulis oleh: