Kupang, Aktual.com – Pengamat masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang, Pater Gregorius Neonbasu SVD menilai para TKI dari NTT hanya memikirkan mendapatkan pekerjaan di luar negeri tanpa memikirkan dampak pekerjaan yang didapat.

“Asumsi saya adalah ketika mereka (TKI) pergi ke luar daerah (negara atau wilayah) dalam hati mereka belum ada pertimbangan mengenai layak dan pantas atau tidak pekerjaan yang didapat. Yang ada di otak mereka adalah yang penting mendapat pekerjaan dan penghasilan,” katanya, di Kupang, Kamis (20/9).

Dia berpendapat, terkait dalam beberapa hari terakhir ini kasus penangkapan dan penggagalan keberangkatan calon tenaga kerja Indonesia berhasil diamankan oleh satgas pengamanan TKI di Bandara El Tari Kupang.

Menurut Gregorius yang juga dosen antropologi di Unwira itu, ada adagium kultural di antara kaum wanita di desa-desa, intinya adalah daripada menetap di desa atau kampung dan tidak ada pekerjaan, lebih baik berangkat ke luar negeri menjadi TKI.

Selain itu, menurutnya lagi, ada kaum wanita di NTT yang tanpa persiapan (pendidikan yang mencukupi) pergi ke luar dan menjadi TKI dengan harapan mendapat pekerjaan dan penghasilan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid