Jakarta, Aktual.com — Nama Hutomo Mandala Putera (Tommy Soeharto) sempat disebut akan menjadi salah satu Bakal Calon Ketua Umum partai Golkar. Namun, dalam pendaftaran caketum Golkar tersebut, putra bungsu Mantan presiden RI, Soeharto itu tak juga menyerahkan formulir pendaftaran.

Menanggapi fenomena tersebut, pengamat komunikasi politik Lely Arrianie menilai, mundurnya Tommy dari daftar pencalonan untuk menghindari konflik di internal partai. Salah satunya adalah soal track record Tommy yang pernah di penjara selama lima tahun atas tindakan merencanakan pembunuhan terhadap Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita pada 26 Juli 2001 lalu.

“Barangkali dia menyadari potensi konflik sebagai Ketua Umum. Karena dia pernah menjadi narapidana. Kan bisa jadi lebih besar, termasuk Setya Novanto, kan?” tambah mantan staf ahli almarhum Taufiq Kiemas saat menjabat Ketua MPR RI ini saat dihubungi Aktual.com, Jakarta, Jumat (6/5).

Meski tidak ikut mendaftar, dia menambahkan, Tommy bisa menjadi pemain di belakang layar salah satu caketum.

“Mungkin dia akan dibalik caketum yang lain,” jelas Lely.

Artikel ini ditulis oleh: