AM Hendropriyono (kiri) dan Letjen Andika Perkasa (kanan). (AKTUAL/ ISTIMEWA)

Jakarta, Aktual.com – Koalisi Koalisi Masyarakat Sipil ini terdiri dari berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM), seperti Kontras, Imparsial, HRWG, ELSAM, PBHI, dan Setara Institute akan mengadakan diskusi bertemakan kemungkinan nepotisme dalam pengangkatan Jenderal Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru.

Diskusi ini rencananya akan diadakan di kantor Kontras, Jakarta Pusat, Jumat (23/11) siang nanti.

Dugaan ini mencuat di ruang publik lantaran karier Andika menanjak drastis sejak Jokowi berkuasa. Terlebih, ia merupakan menantu dari salah satu politikus pendukung Jokowi, AM Hendropriyono.

Dalam empat tahun terakhir, lulusan Akmil 1987 ini telah menduduki berbagai jabatan strategis, mulai dari Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura.

Pada 2018, Andika dipindah menjadi Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) di tahun 2018.

Di tahun yang sama, Andika menjabat Komando Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), tepat pada bulan Juli lalu. Jabatan ini nyatanya hanya didudukinya selama lima bulan saja.

Sebelumnya, pihak Istana telah membantah tudingan ini dan menekankan pada aspek profesional dan kematangan Andika.

“Tidak ada pertimbangan itu. Ini karena kuasa Tuhan. Tentu pertimbangan presiden tidak lepas dari kematangan jenjang dan profesionalitas,” tutur Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin, Kamis (22/11).

Dia meminta agar publik menyudahi tudingan-tudingan yang bersifat subjektif. Apalagi, TNI merupakan organisasi yang paling matang secara jenjang karier.

“Kalau subjektif seperti itu, kita tidak akan maju. Sekarang kita dukung agar Angkatan Darat lebih bagus dan lebih baik ke depan,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan