Jakarta, Aktual.com — Tokoh masyarakat Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, membantah bahwasanya nelayan setempat mendukung reklamasi di ibukota.

Ketua RW 011 Muara Angke, HM Khafidin, menerangkan, kalaupun ada dukungan nelayan, hal tersebut tidak berdasar. Sebab, masyarakat umumnya tidak mengetahui reklamasi sejatinya.

Dia lantas menceritakan, ada seorang warga yang dimanfaatkan pengembang untuk mengumpulkan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) masyarakat Muara Angke.

“Tujuannya untuk apa, enggak tahu. Ditanya, enggak jawab,” ujarnya kepada Aktual.com di Sekretariat RW 011, Muara Angke, Sabtu (23/1).

Lebih jauh, Khafidin menerangkan, masyarakat lantas dengan mudah memberikan salinan dokumen identitasnya dan diberikan Rp50 ribu.

“Informasi yang saya dapat, sebenarnya dikasih Rp300 ribu,” bebernya. Selain itu, masyarakat juga diberangkatkan umroh, agar bersedia mengumpulkan KTP.

Khafidin menambahkan, pengumuman pengumpulan fotokopi KTP itu disiarkan melalui pengeras suara musala yang ada di lingkungan masyarakat.

Adapun oknum warga pro reklamasi tersebut berasal dari paguyuban Asosiasi Nelayan Tradisional Kali Adem (Antik).

“Itu pembinanya ada dari pengembang,” sahut Anggota Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) DKI, Saepuddin, pada kesempatan sama.

“Jadi, pengembang memakai jasa oknum yang cari uang untuk mencari dukungan dari nelayan yang enggak tahu apa-apa,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: