Surabaya, Aktual.com – Benjamin, Warga Jerman yang diamankan Satpol PP Kota Surabaya kemarin, kini ditempatkan di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih Surabaya.
Jika sebelumya Benjamin tampak lusuh, kali ini Benjamin tampak lebih segar. Ditemui di salah satu barak liponsos, Benjamin malah mencurahkan isi hatinya lantaran tak terima jika disandingkan dengan gelandangan dan pengamen.
“Aku punya cukup uang untuk ke Jakarta. Dan aku juga punya tiket untuk pulang ke Jerman. Aku tidak mengerti kenapa aku sekarang ditempatkan di tempat seperti ini,” keluh Benjamin, (13/9).
Bahkan, Benjamin membandingkan dengan dua negara lain saat di Filipina dan Thailand. Di negara tersebut ia merasa diperlakukan dengan baik.
“Di negara itu, aku tidak pernah ditempatkan seperti di sini. Ini cukup aneh sekali. Dan baru kali ini aku merasakannya,” lanjut Benjamin.
Benjamin mengakui sempat mengemis di Bali, dan mendapatkan uang Rp1,5 juta. “Ini uangnya. Ini bukan dari hasil mengemis di Surabaya, tetapi hasil dari sumbangan orang-orang di Bali selama dua hari,” kata Benjamin yang tampak malu-malu.
Kepala UPTD Liponsos Surabaya Erni Lutfiyah mengatakan bahwa Benjamin dititipkan oleh pihak imigrasi lantaran kondisi tempat imigrasi yang sudah tidak dapat menampung lagi. (Baca: Bule Jerman yang ‘Ngemis’ di Bali Diamankan Satpol PP Surabaya)
“Nggak tahu sampai kapan dia dititipkan di sini. Dia ini ditangkap satpol PP. Kan di Surabaya memang nggak boleh ada pengamen atau pengemis di jalanan,” kata Erni.
Seperti diketahui, Benjamin diamankan Satpol PP Kota Surabaya karena kedapatan menggelandang dan pengemis di jalanan kota Surabaya. Oleh pihak satpol PP kemudian diserahkan ke Imigrasi Surabaya.
Secara keseluruhan dokumen yang dimiliki Benjamin masih memenuhi syarat. Tetapi, keberadaannya yang diketahui mengemis di pinggir jalan telah melanggar perda Kota Surabaya.
*Ahmad Budiawan
Artikel ini ditulis oleh: