Jakarta, Aktual.co —Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane T Iskandar mengatakan bahwa usaha pengendalian banjir di Jakarta masih mencapai 30 persen dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2016.
“Ya, kami berharap lebih,” katanya kepada wartawan, Senin (10/11). Dikatakan Iskandar yang ditemui usai diskusi “Upaya Pengendalian Banjir di Provinsi DKI Jakarta dan Sekitarnya” kalau hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengurangi titik banjir yang mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat, seperti misalnya banjir di kawasan Kampung Pulo.
“Banjir di Kampung Pulo mengganggu lalu lintas di sekitarnya dan berakibat pada terganggunya aktivitas masyarakat,” tambahnya.
Untuk menanggulangi banjir, lanjutnya, pihaknya menambah pintu air Manggarai dari dua pintu berkapasitas 300 meter kubik per detik menjadi tiga pintu dengan kapasitas 507 meter kubik per detik.
Pintu air Karet pun akan ditambah menjadi lima pintu dari sebelumnya empat pintu dengan kapasitas 724 meter kubik per detik dari 500 meter kubik.
“Supaya aliran ke laut menjadi cepat,” kata Iskandar.
Selain penambahan pintu air, pembangunan sodetan Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur juga diharapkan dapat menampung 60 meter kubik air per detik dari Sungai Ciliwung.
Kanal Banjir Timur menerima aliran 390 meter kubik per detik dari Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Cakung, dan Kali Kramat Jati.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid