Jakarta, Aktual.co — Gubernur DKI Jakarta Ahok mengandalkan LKPP dalam pengadaan alat untuk proyek pengerukan dan pembuatan jalan inspeksi serta program lainnya dalam pengendalian banjir.
“Jadi tahun depan harus ngebut. Saya gak mau denger jalur inspeksi, PU telat, sheet pile, telat ngeruk, dan telat bangun jalan. Ini gak boleh lagi. Makanya kita andalkan LKPP,” ujarnya di Balai Kota, Kamis (18/12).
Ia mengharapkan dalam pengadaan barang dan jasa untuk proyek tersebut dapat dipercepat kedatangannya dengan cara survey bukan ke tempat produksi namum ke tempat penjualan.
“Lihat aja harga pasarannya berapa. Patokin saja harga tertinggi. Daripada tender, lama,” ujarnya.
Selain itu, tahun depan akan swakelola agar pengerjaannya menjadi lebih terkoordinir dan lebih cepat. Ahok menganggap selama ini pengerjaan swasta lambat.
“Kita tidak mau lagi menswastakan untuk ngeruk-ngeruk sungai di Jakarta. Kenapa sih kita harus sewa sama orang? Kita punya sendiri, kerja sendiri dan rawat sendiri,” tambahnya.
Tambahnya, pihak swasta sering seenaknya mengulur waktu pengerjaan. Mereka dinilai tidak takut akan denda yang akan dikenakan.
“Masyarakat jakarta dirugikan dengan proyek yang terlambat. Jembatan, jalan dan semua yang terlambat ini triliunan ruginya. Toko-toko dan UMKM bisa tutup gara-gara cuma jalan yang gak beres. Pemborong enak aja, denda gak apa-apa 50 hari,” tambahnya
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid













