Dua karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4). Perdagangan IHSG pada akhir pekan ditutup naik 11,65 poin atau 0,24 persen menjadi 4.914,73. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Pengesahan UU Tax Amnesty akan berdampak positif terhadap laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini. Namun di tengah kondisi tersebut, justru waspadai adanya aksi ambil untung (profit taking) yang dapat membuat IHSG kembali turun.

Menurut analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, berita pengesahan UU Tax Amnesty pada pertengahan sesi kedua kemarin telah meniupkan angin segar bagi pasar.

“Nilai tukar Rupiah semakin perkasa ke level terkuatnya dalam tiga pekan dan IHSG terlihat memimpin penguatan diantara pasar regional,” ungkap Reza dalam analisis hariannya, Rabu (29/6).

Pasalnya, UU TaxAmnesty memberikan harapan akan pengurangan risiko fiskal dan meningkatkan pendapatan pemerintah yang diekspektasi Bank Indonesia dapat menarik dana-dana di luar negeri.

Memang, dalam belied ini, bagi pemohon Tax Amnesty yang hanya melaporkan (deklarasi) kekayaannya di luar negeri, dikenakan tarif sebanyak 10%. Sedangkan, tarif tebusan untuk aset repatriasi dan deklarasi aset di dalam negeri sebesar 5%.

“Adanya sentimen dari Tax Amnesty membuat pelaku pasar kembali percaya diri untuk tetap bertahan di pasar. Akan tetapi, juga terlihat melakukan aksi ambil untung di sektor Properti dan switch ke sektor lainnya seperti perbankan dengan memanfaatkan sentimen tersebut;” papar dia.

Untuk itu, kata dia, support IHSG pada perdagangan hari ini akan dikisaran 4.830-4.852 dan level resistennya di 4.899-4.921.

Namun begitu, meski pihaknya melihat adanya peluang kenaikan kembali, tapi perlu diwaspadai apabila penguatan IHSG dimanfaatkan untuk profit taking.

“Sehingga akan gagal dalam pengujian resisten berikutnya untuk menembus area 4900. Tetap cermati sentimen yang ada,” ujar dia.

Sementara secara teknikal, indikator Sto-chastic terkonsolidasi mendekati area overbought dengan %K(66) %D(67). Indikator RSI Line menunjukkan pergerakan yang meningkat menuju area overbought dengan level di 62.2 dan indikator Signal line berada 53.2, dengan MACD yang negatif, tapi dengan aksi jual yang menurun.

Dengan kondisi demikian, maka pelaku pasar patut mencermati saham-saham berikut ini.

1. ASII akan berada di kisaran 7000-7300. Disarankan beli selama bertahan di atas 7000 dan cut loss di 6850

2. MLPL akan berada di kisaran 380-404. Disarankan beli selama bertahan di atas 380 dan cut loss di 374

3. UNTR akan berada di kisaran 14600-15500. Disarankan beli selama bertahan di atas 14600 dan cut loss di 14450

4. BBNI akan berada di kisaran 4920-5025. Disarankan beli selama bertahan di atas 4920 dan cut loss di 4890

5. HMSP akan berada di kisaran 3650-3800. Disarankan beli selama bertahan di atas 3650 dan cut loss di 3620

6. AISA akan berada di kisaran 1475-1535. Disarankan beli selama bertahan di atas 1475 dan cut loss di 1455

7. UNVR akan berada di kisaran 43500-44000. Disarankan beli selama bertahan di atas 43500 dan cut loss di 43300.

 

Laporan: Bustomi

Artikel ini ditulis oleh: