Gedung yang hanya terletak sekitar 300 meter dari gedung lama tersebut rencananya akan mulai ditempati akhir 2015 atau awal 2016 tergantung penyelesaian dan kesiapan gedung yang memiliki tinggi 16 lantai. Gedung tersebut mulai dibangun sejak Desember 2013 dengan nilai kontrak Rp195 miliar direncanakan memiliki 70 ruang pemeriksaan dan gedung penjara yang mampu menampung 50 orang, 40 pria dan sepuluh wanita.

Jakarta, Aktual.com – Sejumlah tempat di Lampung jadi sasaran penggeledahan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, sejak 8-11 Mei 2017. Dari sana penyidik mensita sejumlah dokumen ihwal kasus dugaan korupsi Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (SKL BLBI).

“Dari penggeledahan di Lampung, KPK mensita sejumlah dokomen perjanjian kerja sama di notaris,” beber Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (16/5).

Selain penggeledahan, di sana KPK juga membuka serangkaian pemeriksaan. Kata Febri, ada puluhan saksi yang diperiksa, demi mendalami berbagai hal, khusus tentang perjanjian antara Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI) dengan petani tambak udang.

“Pemeriksaan 20 orang saksi yang berlatar belakang sebagai petani tambak Dipasena. Dalami sejumlah hal, kontrak, pinjaman, bahkan proses pengembalian pinjaman,” jelasnya.

Hasil dari serangkaian penggeledahan dan pemeriksaan di Lampung, sambung Febri, bakal dikonfirmasi langsung ke pihak-pihak yang diduga mengetahui dan memahami. Misalnya ke Stefanus Eka, Plt Deputi BPPN aset dan investasi, saat SKL BLBI untuk Sjamsul Nursalim diterbitkan oleh BPPN.

“Saksi akan ditanya seputar proses penutupan BDNI dan penagihan oleh BPPN,” kata dia.

Laporan: M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby