Jakarta, aktual.com – Informasi penggeledahan kediaman Jampidsus Febrie Adriansyah, di Kebayoran Baru, Jaksel, pada akhir Juli 2025 yang beredar di medsos kompak ditepis oleh Polda Metro Jaya, Mabes Polri Kejagung dan Mabes TNI. Kendati mengakui adanya penebalan pengawalan dari militer, Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna menilai hal itu tidak berlebihan. Apa benar isu penggeledahan sebatas kabar miring?
Hingga Rabu (6/8) siang, Kabid Humas Polda Metro Jaya Ade Ary Syam Indradi yang pecah bintang lantaran dimutasi ke Karomulmed Divisi Humas Polri, belum menjawab ketika disinggung apakah jajaran bakal melakukan pengusutan terhadap informasi itu. Brigjen Ade Ary tak merespons sambungan telepon Aktual. Pesan singkat yang ditinggalkan melalui aplikasi juga tak dijawab.
Isu penggeledahan ini tergolong serius dan super sensitif karena membenturkan tiga institusi vital sekaligus yakni Kejagung, TNI-Polri. Belakangan, muncul kabar yang menyebutkan isu tersebut terkait dengan progres penanganan suatu perkara hingga berujung adanya penyanderaan terhadap personel pengamanan.
Kapuspen Mabes TNI Mayjen Kristomei Sianturi pada Selasa (5/8), menyebutkan pengamanan kediaman Jampidsus maupun aparatur jaksa lainnya sesuai prosedur. Dirinya juga memastikan pengamanan yang dilakukan jajaran baik di kantor maupun kediaman anggota Korps Adhyaksa tak mengganggu penanganan perkara hukum institusi tertentu. Apalagi menghalang-halangi penanganan kasus.
“Pelibatan prajurit TNI dilakukan sesuai prosedur dan tidak dalam kapasitas menghalangi proses hukum,” tegas Mayjen Kristomei.
Sementara Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna mempertanyakan dari mana sumber isu yang ditiupkan itu. Dia menganggap wajar kediaman Jampidsus dijaga ketat personel TNI. “Anda tahu lah, pasti pengamanan dari dulu sudah ada di TNI,” kata dia.
(Erwin)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain
