Jakarta, Aktual.co —Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat ada peningkatan hingga tiga kali lipat masyarakat pengguna program Jamkesnas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) per Desember 2014.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Yasni Rufaida mengatakan melonjaknya pengguna Jamkesnas disebabkan adanya migrasi besaran-besaran masyarakat setempat.
Dari awalnya menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang dibiayai Pemprov Jabar serta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang dibiayai pemerintah pusat.
“Sejak 2014, pemerintah melalui keputusan presiden meresmikan BPJS per Januari 2014 hingga 2019. Semua masyarakat saat ini masuk dalam sistem itu,” kata dia, di Bekasi, Jumat (19/12).
Yasni mengaku telah melakukan antisipasi lonjakan itu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) serta 31 Puskesmas setempat pada 2015 mendatang.
“Saat ini seluruh Puskesma dan kurang lebih 500 klinik di Kota Bekasi sudah bekerja sama dengan pasien BPJS,” katanya.
Yasni yakin pihaknya sanggup menangani pasien dengan fasilitas Jamkesnas di tahun 2015. Pelayanan yang paling diantisipasi adalah fasilitas Intensive Care Unit (ICU) yang banyak dibutuhkan pasien.
“RSUD kita sudah punya 10 fasilitas ICU, namun yang aktif saat ini baru lima di antaranya, sisanya sedang dalam persiapan,” ujar dia.
Pihaknya juga menjamin kesiapan pelayanan dasar klinik mandiri atau utama di Kota Bekasi. Dengan jumlah klinik di Kota Bekasi ada 500 lebih.
“Dokter praktik juga cukup banyak. Rasio pelayanan dasar dengan jumlah penduduk Kota Bekasi mencapai 2,7 jiwa sudah terpenuhi.”
Artikel ini ditulis oleh: