Jakarta, Aktual.com — Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif, mengatakan rencana penggusuran Kampung Luar Batang dilakukan setelah rumah susun (rusun) yang dijadikan sebagai tempat relokasi selesai dibangun, takkan menyelesaikan persoalan.

“Seharusnya, yang dilakukan adalah perencanaan yang tertata dengan rapih dan disosialisasikan kepada warga yang terdampak,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (7/5).

​Sebab, hal tersebut tak pernah dilakukan Pemprov DKI, baik kepada warga Luar Batang maupun pemukiman lain yang menjadi sasaran penggusuran. Sehingga, informasi yang diperoleh warga masih simpang siur.

“Apalagi ada kunjungan rombongan Pemprov DKI yang dipimpin sekda malam-malam dengan alasan mau mengukur baju marbot. Itu kan artinya, perencanaannya sporadis,” jelas wakil ketua DPD Gerindra DKI ini.

Isu yang beredar di warga pun kian bias terkait rencana pembangunan plasa di sekitar Masjid Kramat Luar Batang maupun pelebaran jalan inspeksi menjadi 16 meter.

“Itu 16 menter buat apa? Habis dong rumah warga. Makanya, kecurigaan muncul, penataan hanya menguntungkan pengembang,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh: