Jakarta, Aktual.com – Rencana ‘penggusuran’ nelayan Pantai Utara (Pantura) Jakarta ke Kepulauan Seribu berpotensi menimbulkan konflik sosial.
Disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) DKI, Muhammad Taher, potensi konflik itu bisa muncul mengingat pulau-pulau di Kepulauan Seribu umumnya sudah berpenghuni.
“Enggak ada pulau yang kosong. Nah itu kan bisa terjadi istilahnya konflik sosial,” ujar dia, saat dihubungi Aktual.com, Selasa (19/1).
Konflik horizontal, lanjutnya, juga bakal terjadi karena disulut iming-iming pemberian fasilitas lebih kepada nelayan pantura yang dipindah.
KNTI ungkap Taher, justru mencurigai rencana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini merupakan upaya untuk menghilangkan nelayan-nelayan dari Teluk Jakarta yang sudah turun-temurun.
Padahal, kata dia, berdasarkan data Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), di tahun 2013 total ada 16.850 kepala keluarga nelayan di pantura Jakarta. “Sekarang mungkin jumlahnya sudah mencapai 20.000 KK,” ucap dia.
Artikel ini ditulis oleh: