Jakarta, Aktual.co —Penghina Islam sekaligus penyelenggara kontes menggambar karikatur Nabi Muhammad, Jon Ritzheimer mengalami nasib tragis yakni saat ini menjadi seorang gelandangan dan pengemis.
Musuh Islam ini menyulut kemarahan umat Islam seluruh dunia, termasuk di Indonesia, lantaran pernah memakai baju bertuliskan “F**k Moslem”. Sekarang dia meminta sumbangan kepada warga Amerika Serikat.
Ritzheimer beralasan, bahwa ia bersama keluarganya selalu menghadapi banyak ancaman keamanan dan pembunuhan. Oleh karena itu, dia membutuhkan sumbangan untuk menjamin keamanan keluarganya. Dana yang dibutuhkannya sangat besar mencapai 10 juta USD.
Mantan Marinir yang pernah berperang di Irak ini melakukan kampanye melalui situs GoFundMe untuk mendapatkan uang keamanan. Usai perhelatan lomba menggambar Nabi Muhammad, Ritzheimer mengaku sering menerima ancaman pembunuhan hingga puluhan kali. Ia merasakan hidupnya di ambang kematian.
Dalam event yang digelar akhir pekan lalu tersebut, Ritzheimer bersama timnya juga menjual sejumlah kaos bergambar serta bertuliskan menghina Islam.
Di laman Facebook dan Twitter-nya, Ritzheimer menulis, “Hello semua sesama Amerika. Saya mulai kampanye ini dengan rendah hati meminta sumbangan. Sehingga saya dapat memberikan keamanan bagi keluarga saya. Saya tidak takut bagi diriku sendiri, namun saya takut bagi keluarga saya,” katanya, pada Senin (1/6) lalu.
“Saya tidak takut atas diriku sendiri. Yang saya takutkan adalah keselamatan keluarga saya,” kata Ritzheimer, demikian dilansir dari laman HuffingtonPost.
“Banyak yang ingin memenggal kepala saya,” ujarnya kepada NewYorkDailyTimes.
Sekedar informasi, GoFundMe adalah situs penggerak dana sosial yang menjadi populer dalam gerakan konservatif. Laman tersebut sering dipakai untuk membantu mendukung sesama konservatif yang percaya Hak Amandemen pertama yang telah direnggut.
Situs kontroversial ini juga pernah digunakan dalam kampanye pernikahan sesama jenis di Negeri Paman Sam, beberapa waktu lalu.
Di dalam Islam, seseorang tidak boleh diperkenankan untuk menggambar Nabi Muhammad SAW, apalagi dengan maksud serta tujuan melecehkan beliau. Namun demikian, sekumpulan orang anti-Islam terus berupaya memprovokasi Muslim dengan menggambar atau menyelenggarakan kontes menggambar yang hampir setiap tahun, dimana ada kejadian serupa. Bahkan, khusus tahun ini sudah dua kali diselenggarakan lomba menggambar karikatur Nabi.
Sebelumnya, di bulan Mei, di wilayah Texas juga dihelat lomba menggambar Nabi Muhammad. Sebanyak puluhan orang berpartisipasi dalam kontes menggambar kartun Nabi Muhammad tersebut.
Tapi, pihak Kepolisian setempat membubarkan festival tersebut setelah terjadi insiden penembakan yang menewaskan beberapa orang.
Artikel ini ditulis oleh: