Beijing, Aktual.com – China akan segera mengoperasikan kapal pemburu generasi terbaru yang diproduksi dalam negeri. Kapal berbobot mati 10.000 ton yang nantinya akan dimiliki Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) ini berhasil menjalani uji laju kecepatan tinggi.
Dilansir Antara, stasiun televisi resmi China, CCTV, melaporkan adaya foto uji coba kecepatan tinggi kapal perang tipe 055 tersebut. Meskipun demikian, CCTV tidak menyebutkan lokasi perairan uji coba itu.
Pengamat yang juga mantan pejabat AL PLA, Wang Yunfei mengatakan, tujuan dari uji coba ini untuk mengetahui kemampuan kapal tersebut melaju dalam kecepatan tinggi dan dalam melakukan koordinasi antarsistem.
“Sebelumnya kapal tipe 055 itu telah menjalani uji laju berkecepatan rendah, namun dengan kecepatan tinggi maka uji coba ini bisa dipercaya,” ujarnya sebagaimana dikutip Global Times, Kamis (20/12).
Setelah menjalani uji laju pada bulan Agustus lalu, kapal 055 telah beberapa kali melakukan pelayaran. Angkatan Laut PLA segera mendinaskan kapal perusak bersenjatakan rudal tersebut, seperti laporan CCTV.
Setelah selesai menjalani serangkaian uji layar, lanjut Wang, kapal itu masih harus melakukan serangkaian uji coba sistem komando persenjataan.
Menurut dia, proses itu membutuhkan waktu sekitar setengah tahun.
Selanjutnya China akan memiliki empat unit kapal 055. Dua unit disiagakan di Pelabuhan Dalian, Provinsi Liaoning (wilayah timur laut China yang berbatasan dengan Korut dan Korsel), sedangkan dua lainnya di Shanghai, pesisir Laut China Timur.
Dengan mempertimbangkan kebutuhan enam unit kapal induk dan kapal multiserang amfibi, maka China sedang berupaya memiliki sedikitnya 10 unit kapal 055 agar bisa membentuk gugus perang sekaligus pengawalan, demikian pendapat Wang.
Kapal tipe 055 yang panjangnya 180 meter dan lebar 20 meter itu dilengkapi dengan 112 baterai peluncur rudal vertikal yang mampu melontarkan rudal ke udara dalam segala situasi dan bentuk, seperti rudal udara, rudal antikapal penjelajah, rudal serangan darat, dan rudal antikapal selam.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan