uang kepeng
uang kepeng

Jakarta, Aktual.com — Pengrajin uang kepeng di Kabupaten Badung, Bali, mengaku mampu meraup omzet Rp75 juta per bulan dari penjualan hasil kreativitas itu ke berbagai tempat.

“Kerajinan uang kepeng ini banyak diminati konsumen, karena bentuknya unik dan banyak digunakan untuk ritual umat Hindu di Bali,” kata Pemilik kerajinan Uang Kepeng, Putu Andika, di Badung, Sabtu (2/4).

Ia menuturkan, kerajinan uang kepeng yang banyak diminati konsumen berbentuk uang bolong utuh, patung, lamak, salang, cili gantung, dulang yang biasanya dapat digunakan untuk penunjang alat upakara dan hiasan rumah.

Putu Andika mengakui, kerajinan uang kepeng tersebut banyak diminati pasar Eropa untuk jenis uang kepeng berbentuk patung karena memiliki nilai seni yang unik.

“Untuk akhir-akhir ini ekspor kerajinan ini sedikit berkurang dan saat ramai omzet penjualan ke luar negeri untuk kerajinan ini mencapai omzet Rp200 juta,” ujar Andika yang juga selaku Ketua Asosiasi industri perdagangan dan UMKM Kabupaten Badung itu.

Ia mengakui, pengaruhi momentum liburan wisatawan mancanegara ke Bali, juga sangat mempengaruhi omzet penjualan. “Peminat kerajinan uang kepang ini juga datang dari kalangan wisatawan Tiongkok,” katanya.

Untuk penjualan uang kepeng tersebut, lanjut dia, tidak hanya di Bali dan pasar Eropa saja, namun juga menggairah hingga pasar nasional seperti ibu kota Jakarta.

“Dalam pengerjaan kerajinan uang kepeng ini, kami melibatkan 30 pengerajin, sehingga saat permintaan melonjak dapat diselesaikan dengan cepat,” ujarnya.

Selain kerajinan uang kepeng, menurut dia, prospek kerajinan patung juga cukup baik khusunya di pasar Eropa.

Ia mengharapkan, pemerintah juga memberikan pangsa pasar yang jelas, sehingga nilai produk kerajinan itu terus mengalami peningkatan yang juga berdampak positif menjaring tenaga kerja lebih banyak.

“Dengan upaya ini, kami selaku pengerajin juga ikut membantu pemerintah dalam mengentaskan pengangguran di Kabupaten Badung,” katanya.

Ia juga mengharapkan, ke depannya Provinsi Bali dapat menjadi instalasi untuk membuat festival kerajinan di Kabupaten Badung.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka