Jakarta, Aktual.co — Kurs dolar AS menguat ke tingkat tertinggi dalam 10 hari terhadap euro pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena Bank Sentral Eropa (ECB) mencoba meningkatkan perekonomian dengan program pembelian obligasi. Sementara itu, Federal Reserve bergerak lebih dekat untuk menaikkan suku bunga utamanya.
Euro telah turun 11 persen terhadap greenback selama kuartal pertama 2015, kerugian kuartalan terburuk dalam 15 tahun terakhir. Mata uang bersama berada di bawah tekanan di tengah program pelonggaran kuantitatif ECB 1,1 triliun euro yang dimulai pada Maret dan meningkatnya kekhawatiran tentang masalah utang Yunani.
Sementara itu, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik sembilan persen sejak Januari, kenaikan kuartalan terkuat dalam hampir tujuh tahun terakhir, didorong oleh ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan tingkat suku bunganya pada tahun ini.
Dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa karena data ekonomi yang keluar dari negara itu secara keseluruhan positif. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,0742 dolar dari 1,0823 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4845 dolar dari 1,4815 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7612 dolar dari 0,7652 dolar. Dolar dibeli 119,95 yen Jepang, lebih rendah dari 120,16 yen sesi sebelumnya. Dolar naik tipis menjadi 0,9723 franc Swiss dari 0,9676 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2658 dolar Kanada dari 1,2684 dolar Kanada.
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS terus menguat setelah pasar ekuitas Eropa melemah.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 2,1 dolar AS, atau 0,18 persen, menjadi menetap di 1.183,20 dolar AS per ounce. Logam mulia tertekan karena indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,36 persen menjadi 98,31 pada pukul 14.35 waktu setempat (09.35 GMT). Perak untuk pengiriman Mei turun 7,6 sen atau 0,46 persen, menjadi ditutup pada 16,598 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 26 dolar AS atau 2,33 persen, menjadi ditutup pada 1.143,40 dolar AS per ounce.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika greenback naik, emas berjangka yang dihargakan dalam mata uang dolar akan jatuh karena menjadi lebih mahal bagi investor.
Sementara itu saham-saham di Wall Street berakhir jatuh pada Selasa (Rabu pagi WIB), menghentikan kenaikan beruntun dua hari, menutup kuartal pertama dengan catatan suram karena volatilitas di pasar ekuitas tetap tinggi.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 200,19 poin (1,11 persen) menjadi ditutup pada 17.776,12. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 18,35 poin (0,88 persen) menjadi berakhir di 2.067,89, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 46,56 poin (0,94 persen) menjadi 4.900,88.
Artikel ini ditulis oleh:

















