Jakarta, Aktual.com — Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Sumatera Selatan memperkirakan kenaikan harga sejak sepekan terakhir diprediksi hanya sementara, karena saat ini sedang musim tanam.

“Pabrik masih membutuhkan pasokan sementara di beberapa daerah penghasil karena belum musim panen. Kenaikan ini karena belum panen saja, tapi jika sudah panen diperkirakan akan turun lagi,” ujar Ketua Apkasindo Sumsel Tohari di Palembang, Kamis (28/1).

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Sumsel, harga TBS usia 10 tahun – 20 tahun pada periode II Januari 2016 dipatok Rp1.303 per kg.

Harga yang ditetapkan petani, perusahaan dan pemerintah setiap dua kali dalam sebulan itu, mengalami kenaikan sebesar 1,24 persen dibanding periode I Januari 2016 yang senilai Rp1.287 per kg.

Namun harga CPO justru turun dari semula Rp6.087 per kg menjadi Rp6.078 per kg.

Ia mengemukakan, petani sangat berharap harga sawit terus bergerak naik sehingga menyentuh Rp2.000/kg pada tahun ini.

Hal ini berkaitan dengan kesejahteraan petani yang mengalami pukulan hebat sejak pertengahan tahun lalu, seiring pelemahan harga komiditas ekspor. Harga TBS sempat dikisaran Rp500 per kg.

“Petani berharap bisa ada selisih, jika hanya Rp1.500 per kg, harga itu sungguh rendah. Padahal saat lagi masa keemasan pernah tembus Rp15.000 per kg,” kata dia.

Harga komoditas ekspor karet, sawit, dan mineral batu bara mengalami penurunan tajam akibat pelemahan ekonomi global yang melanda dunia.

Tiongkok yang selama ini menjadi negara tujuan ekspor Indonesia memutuskan menurunkan pertumbuhan ekonominya dari 9,2 persen pada 2011 menjadi 6 sampai dengan 7 persen pada 2016.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka