Jakarta, Aktual.com — First Asia Capital memperkirakan  pada perdagangan hari ini Indeks Harga Sahan Gabungan (IHSG) akan bergerak positif di kisaran level 4290 dan 4410.

“Sektor infrastruktur dan properti akan mengalami sentimen positif,” ujar Analis First Asia Capital David Sutyanto di Jakarta, Kamis (10/9).

Dikatakannya, IHSG saat ini masih memiliki resisten kuat di level 4405. Dimana jika terjadi break maka IHSG akan melaju ke level 4500.

“Saham-saham yang mengalami sentimen positif dari paket kebijakan Jokowi dapat menjadi pilihan,” terang dia.

Ia menambahkan, dari pasar global, adanya harapan akan pemberian stimulus sebesar USD236 juta oleh China untuk meredakan gejolak pasar, direspon positif. Akan tetapi terjadi penurunan di harga minyak dan emas yang menyebabkan Dow Jones ditutup terkoreksi.

“Hal ini yang akan menjadi hambatan untuk rally hari ini,” tambahnya.

Selain itu, dari dalam negeri, sentimen paket kebijakan Pemerintah pun dapat menjadi pendorong pergerakan indeks.

Seperti diketahui, kemarin Presiden Joko Widodo meluncurkan tiga paket kebijakan ekonomi untuk merespons kondisi ekonomi global yang berpengaruh pada ekonomi Indonesia.

Tiga paket kebijakan tersebut adalah pertama, mendorong daya saing industri nasional melalui deregulasi, debirokratisasi, penegakan hukum dan peningkatan kepastian usaha. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan sejumlah peraturan presiden, keputusan menteri untuk mempercepat birokrasi. Penyederhanaan izin, penguatan sinergi dan peningkatan kualitas pelayanan masyarakat juga menjadi fokus dalam poin pertama paket kebijakan.

Poin kedua dalam paket kebijakan yaitu mempercepat implementasi proyek strategis nasional dengan menghilangkan hambatan yang ada, menyederhanakan izin, mempercepat pengadaan barang serta memperkuat peran kepala daerah untuk mendukung program strategis itu.

Ketiga, pemerintah akan meningkatkan investasi di sektor properti. Pemerintah, kata Jokowi, akan mengeluarkan kebijakan untuk pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan membuka peluang investasi di sektor ini sebesar-besarnya.

Selain itu BI juga mengeluarkan 5 paket kebijakan moneter. Lima paket itu adalah memperkuat pengendalian inflasi dari sisi suplai, menguatkan stabilisasi rupiah, pengelolaan likuiditas rupiah, memperkuat suplai dan permintaan valuta asing, serta memperdalam pasar uang.

Editor: Arbie Marwan

Artikel ini ditulis oleh:

Eka