Jakarta, Aktual.com — Pada perdagangan hari ini, First Asia Capital memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dengan support di 4.560 dan resisten di 4.600.
“IHSG berpeluang menguat terbatas ditopang peluang penguatan rupiah,” kata Analis Riset First Asia Capital dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (18/8).
Menurutnya, perkembangan positif Wall Street dan sentimen kawasan Asia membuat pergerakan IHSG hari ini cenderung akan bervariasi. Pergerakan mata uang rupiah atas dolar AS akan menjadi katalis bagi pergerakan indeks.
“IHSG akhir pekan tutup flat di 4.585,391 atau hanya naik tipis 1,14 poin. Penguatan lanjutan indeks tertahan akibat resiko pasar yang masih tinggi ditandai dengan pelemahan rupiah atas dolar AS menyusul pergerakan mata uang Yuan China yang masih beresiko,” ujar dia.
Dikatakan David, nilai tukar rupiah atas dolar AS akhir pekan lalu tutup di Rp13.763 cenderung melemah. Pemodal asing di pasar saham masih melanjutkan penjualannya. Selama sepekan kemarin penjualan bersih asing mencapai Rp3 triliun melanjutkan penjualan bersih asing pekan sebelumnya Rp905 miliar.
Sedangkan IHSG sepekan koreksi 3,9% dan koreksi ini telah berlangsung selama enam pekan berturut-turut. Nilai tukar rupiah atas dolar AS selama sepekan terakhir anjlok 1,7%.
Pasar saham selama sepekan kemarin ditandai meningkatnya resiko pasar terutama terimbas langkah bank sentral China (PBoC) yang mendevaluasi Yuan hingga 3% selama pekan kemarin yang mengakibatkan mata uang emerging market seperti rupiah terkena dampak negatifnya.
Dari internal, data neraca pembayaran Indonesia 2Q15 yang mencatatkan defisit USD2,95 miliar memburuk dibandingkan 1Q15 yang masih surplus USD1,3 miliar turut meningkatkan tekanan terhadap rupiah. Ini terutama akibat naiknya defisit transaksi berjalan 2Q15 menjadi USD4,48 miliar atau 2,05% PDB dibandingkan 1Q15 sebesar USD3,8 miliar atau hanya 1,8% PDB.
Sementara Wall Street tadi malam berhasil melanjutkan penguatan pekan lalu. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,39% dan 0,52% tutup di 17545,18 dan 2102,44. Penguatan dipicu redahnya kekhawatiran devaluasi Yuan dan data pembangunan rumah yang naik tercermin dari indeks Housing Market Agustus di 61 naik dari bulan sebelumnya di 60. Namun pasar kembali fokus pada kebijakan tingkat bunga The Fed seiring perkembangan positif perekonomian AS.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka