“Masalahnya, untuk pencegahan terhadap penyakit ini, sangat memerlukan dukungan dari para pengungsi sendiri yang harus menjaga kesehatan diri dan turut membersihkan lingkungan. Jangan sampai karena keterbatasan sarana MCK, lalu malas mandi, tidak mencuci tangan sebelum makan dan buang air sembarangan,” ucapnya.
Sedangkan dari sisi dapur umum, kata Suarjaya, dilihat dari jenis makanan yang disajikan kepada pengungsi gizinya sudah cukup bagus dan berimbang, tinggal dari sisi kebersihannya yang harus terus dijaga.
“Kami juga telah menyiapkan biskuit bergizi yang dapat diberikan untuk anak-anak dan ibu hamil, sebagai upaya untuk memenuhi kecukupan gizi pengungsi,” katanya.
Sementara dari sisi obatan-obatan, juga diakui jumlahnya sudah mencukupi dan pihaknya telah mengingatkan para petugas kesehatan agar rasional dalam menggunakannya.
“Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kesadaran para pengungsi untuk menjaga kesehatan, karena jika tidak kasus penyakit tersebut akan semakin berkembang. Apalagi kemungkinan para pengungsi akan tinggal lama di tempat tersebut,” ujar Suarjaya.
Ant
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu