Semarang, Aktual.com — Pengunjung Car Free Day (CFD) antusias menuliskan harapan peradilan bebas dari korupsi pada pohon setinggi 2 meter yang dipampang di jalan Pahlawan Semarang, Minggu (13/12).
Aksi itu dilakukan dalam rangka rangka memperingati hari anti korupsi internasional yang diperingati setiap tanggal 9 Desember.
Acara diadakan oleh Penghubung Komisi Yudisial (PKY) Jateng dengan komunitas pemerhati anti korupsi dalam acara ‘Gelar budaya peradilan bersih’. Pengunjung secara bergantian menuliskan harapan dengan sehelai kertas serta seutas tali pada pohon.
Mantan aktivis anti korupsi Undip Semarang, Akbar Reksa Bahtiar menuliskan pesan kepada pemerintah sebagai bentuk keprihatinan darurat korupsi.
“Saya berharap ada regulasi Undang-undang (UU) agar para koruptor yang sudah terbukti bersalah ijazahnya bisa dicabut kementerian terkait, tujuanya agar kecerdasanya tidak disalahgunakan lagi. Tapi di Indonesia malah terpidana koruptor masih bisa menjadi calon pemimpin,” kata Akbar yang juga Sekretaris Liga Mahasiswa Nasdem (LMN) Jateng itu.
Koordinator acara Sekti Wibowo mengatakan acara ini merupakan rangkaian agenda tanggal 9 Desember kemarin dengan konsep acara indoor (dalam ruangan), hanya saja karena bertepatan dengan Pemilukada serentak akhirnya disepakati panitia diundur.
“Panitia juga memindahkan acaranya di CFD karena sekaligus kampanye hari anti korupsi,”kata Sekti yang juga pengurus KOMPAK Jateng ini.
Dengan acara ini, ia berharap masyarakat turut mengawakl aparat penegak hukum (APH) dalam menjalankan fungsinya memberantas korupsi.
Dirinya akan mengirimkan harapan para pengunjung tersebut ke instansi terkait, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan dan Kepolisian.
“Nantinya kita berharap bersama akan masukan-masukan dari masyarakat tersebut dijadikan masukan yang bisa diwujudkan oleh para APH,” ungkapnya.
Terpisah, Plt Koordinator PKY Jateng, Ferry Fernandes mengatakan, kegiatan tersebut sebagai momentum pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung pemberantasan perkara tindak pidana korupsi di Jateng.
“Tanpa peran serta masyarakat tidak mungkin korupsi dapat diberantas. Kami sebagai lembaga pengawas hakim juga ingin turut menyadarkan masyarakat pentingnya memberantas kasus korupsi,” kata Ferry.
Panitia juga menyuguhkan pagelaran musik kerakyatan, musikalisasi puisi, orasi kampanye hari anti korupsi, stand up comedy, foto booth, bagi-bagi kalender, pameran foto dan poster anti korupsi karya warga Jateng.
Artikel ini ditulis oleh: