Jakarta, Aktual.co — Indonesia sebagai negara produsen terbesar untuk komoditi rumput laut tropis (Eucheuma sp dan Gracillaria sp), diharapkan dapat melakukan langkah-langkah strategis dalam pengembangan dan penguatan ekonomi dari hulu ke hilir pada komoditi rumput laut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan daya serap indutri dalam negeri dan permintaan industri luar negeri yang terus bertumbuh.
Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI), Safari Azis mengatakan bahwa terdapat beberapa hal strategis yang perlu dilakukan untuk menjadikan komoditi tersebut menjadi unggulan. Diantaranya yaitu menyusun roadmap pengembangan usaha rumput laut di Indonesia bersama seluruh pemangku kepentingan terkait.
“Kami ingin semuanya terarah, kegiatan hulu hilir lebih baik dan selaras,” kata Safari dalam rilis yang diterima Aktual.co, Kamis (19/3).
Lebih lanjut dikatakan dia, pihaknya akan mendorong tumbuh kembangnya hilirisasi menuju tercapainya peningkatan nilai tambah, mediasi pemanfaatan, dan penggunaannya kepada industri produk jadi tanpa menghambat pemasaran ekspor bahan baku rumput laut. Menurut Safari, kelancaran pemasaran hasil produksi petani rumput laut perlu terus dibangun dengan memperkuat hubungan usaha antara petani, eksportir, dan industri rumput laut baik dalam maupun luar negeri.
“Rumput laut Indonesia produksinya cukup banyak, bila bisa mengekspornya kenapa harus ditahan dan dihambat? Kebutuhan industri lokal penyerapannya masih kecil sehingga masih bisa terpenuhi” ungkap Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto.
Menurut Yugi, untuk mencapai program hilirisasi rumput laut diperlukan juga pertukaran informasi antar negara, alih teknologi serta investasi harus diperhatikan dengan serius. Peta jalan rumput laut, kata dia,juga harus segera dibuat sebagai acuan semua pihak untuk mengembangkan hilirisasi komoditas rumput laut.
“Kami berkomitmen untuk memediasi dan memfasilitasi kredit atau pembiayaan dengan lembaga perbankan dan pembiayaan secara inklusif pada sektor rumput laut dengan mengoptimalkan program kerjasama Kadin Indonesia dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















