Dari kalangan pengusaha Irak sudah ada yang berminat untuk membeli kopi mentah (green bean) dari Indonesia, meski belum terjadi penandatanganan kontrak resmi. Kendala  ekspor dan pemasaran ke Irak sejauh ini tidak ada. Bank-bank di Indonesia juga sangat mendukung. Yang dikhawatirkan justru kita belum bisa memenuhi permintaan, karena usaha ini masih baru. Untuk mengisi pasar lokal pun belum semua terpenuhi.

Hal itu dinyatakan CEO PT. Sinar Mayang Lestari, Slamet Prayoga, kepada wartawan Aktual.com, Satrio Arismunandar di Baghdad, Selasa (3/10). Prayoga datang mewakili perusahaannya dan membawa contoh-contoh produk kopi murninya, dengan brand Malabar Mountain Coffee, di pameran perdagangan Baghdad International Fair ke-42 di Irak.

Ditanya tentang latar belakang kehadirannya di pameran perdagangan ini, Prayoga mengatakan, di dunia perkopian, nama Irak tidak kelihatan. “Oleh karena itu saya ingin tahu, dan melakukan penjajakan-penjajakan. Dengan harapan tentunya, suatu hari nanti kami bisa memproduksi lebih, sehingga kelebihan produksinya bisa kami larikan ke sini,” tuturnya.

Prayoga bersemangat melihat minat masyarakat Irak, yang mendatangi Paviliun Indonesia. “Karena melihat antusiasme mereka yang datang ke stan saya terhadap contoh-contoh kopi matangnya (roasted bean). Contoh-contoh itu yang ingin dibeli oleh mereka,” ucapnya.

Prayoga berpendapat, pameran internasional ini memang tidak khusus untuk komoditi kopi. Sehingga mungkin saja orang-orang Irak yang berkecimpung di dunia kopi tidak banyak yang tahu atau tidak datang ke pameran.

Produk kopi yang ditawarkan Prayoga adalah kopi Arabika, yang  ditanam di kebun sendiri dan kebun binaan di daerah Margamulya, Pengalengan, Jawa Barat, dengan ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut. Jumlah produksinya belum terlalu banyak, hanya 3 ton per bulan untuk kopi mentah dan 400-500 kg untuk kopi matang.

Pemasaran kopinya sudah menjangkau dan sudah dikirim ke seluruh Indonesia. Sedangkan untuk pasar luar negeri, sementara ini dengan Korea Selatan. “Ada permintaan dari negara-negara lain, tetapi belum bisa dipenuhi karena keterbatasan yang ada. Semoga di tahun depan bisa kita penuhi,” lanjutnya.

Artikel ini ditulis oleh: