Jakarta, Aktual.com — Pengertian dari Gerhana Matahari Total (GMT) yang terjadi setiap 350 tahun sekali yaitu ketika Bulan melintas tepat di antara Bumi dan Matahari, yang mengakibatkan bayangan Bulan jatuh ke permukaan Bumi.

Wilayah yang berada dalam bayangan Bulan akan mengalami Gerhana itu dikarenakan, ukuran Matahari dan Bulan di langit tampak sangat besar dan bila seluruh permukaan Matahari tertutupi oleh Bulan. Momen itulah yang disebut dengan “Gerhana Matahari Total”.

Berikut informasi yang berhasil dikumpulkan Aktual.com saat mengunjungi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAS) di Jakarta, baru-baru ini.

Ada tiga fase yang terjadi sebelum menjadi Gerhana Matahari Total yakni:

Fase pertama. Gerhana akan dimulai saat Bulan perlahan demi perlahan menutupi piringan Matahari. Semakin lama maka semakin besar area piringan Matahari yang tertutupi Bulan.

Fase kedua. Sesaat sebelum memasuki fase total, sinar Matahari terakhir akan bersinar melalui lembah-lembah di permukaan Bulan.

Fase ketiga. Seluruh permukaan Matahari akan tertutupi oleh Bulan. Dan, kita bisa melihat bagian korona Matahari menjulur dari bagian tepi piringan Matahari. Dan, saat totalitas itu terjadi keadaan di sekitar akan menjadi gelap seperti malam dengan Bulan Purnama. Dan, langit di area Cakrawala akan berwarna layaknya sore hari.

Itulah keindahan fenomena alam yang luar biasa ini. Oleh karena itu tak heran jika para pemburu Gerhana Matahari sangat antusias dalam menyambut datangnya Gerhana Matahari Total 2016 di Indonesia.

Diberitakan Aktual.com sebelumnya, Indonesia akan mengalami Gerhana Matahari Total (GMT) pada tanggal 9 Maret 2016 mendatang. Indonesia akan menjadi tempat menarik dan terbaik untuk memantau fenomena GMT.

Artikel ini ditulis oleh: