Jakarta, Aktual.com — Rasulullah SAW mengajarkan, kepada umatnya agar berbuka puasa dengan kurma, melainkan karena ada hal yang luar biasa di dalamnya.
Menurut Indra Kusumah SKL, S.Psi dalam buku miliknya yaitu “Panduan Diet ala Rasulullah” menyatakan bahwa seringkali masyarakat melupakan betapa pentingnya kesehatan.
Dengan mengikuti pola makan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, termasuk mengonsumsi kurma saat berbuka puasa, terbukti saat ini dokter Indra memiliki tubuh yang sehat, kuat, dan bugar.
Sekedar informasi, karbohidarat terbagi menjadi 2. Yang pertama, karbohidrat sederhana yakni, jenis karbohidrat yang memberi energi lebih cepat, lebih mudah dicerna, tapi energi tersebut cepat habis
Dan yang kedua, karbohidrat kompleks yaitu, memiliki waktu pencernaan yang lebih lama karena sifatnya yang lebih rumit.
“Dalam kurma terdapat Karbohidrat Kompleks, KH kompleks memerlukan waktu lebih lama untuk diubah menjadi energi. Dengan demikian, makanan yang masuk dalam tubuh akan diproses secara perlahan dan tenaga yang terbentuk diperoleh sedikit demi sedikit. Sehingga kita tidak cepat lapar, selain itu energi tersedia dalam waktu yang lebih lama, cukup untuk aktivitas seharian penuh,” kata dokter Indra.
Sebaliknya, KH sederhana diproses dengan sangat cepat, menyediakan energi yang cepat pula, Namun akan cepat habis dalam waktu singkat sehingga Anda mudah kehabisan tenaga dan lemas.
Dianjurkan, ketika sahur makanlah makanan berkarbohidrat Kompleks, seperti kurma. Jangan mengonsumsi KH sederhana karena membuat kita mudah kehabisan energi sehingga cepat lemas.
“Buah anjuran Rasul ini merupakan sumber mineral dan vitamin yang penting bagi tubuh seperti zat-zat yang saya tuliskan di atas, dengan demikian memakan kurma saat bulan ramadhan sama saja kita mengkonsumsi multivitamin yang bermanfaat setiap harinya. Menjadikan kita lebih bernergi, kuat, dan sehat, karena itulah sangat cocok bagi kita yang menjalani ibadah puasa,” urainya lagi.
Kita memang dianjurkan mengasup kurma saat berbuka, namun tidak dengan makanan dengan rasa teramat manis. Buah anjuran dari Rasulullah SAW ini memiliki rasa manis yang tidak berlebihan. Lalu apa yang terjadi, bila kita mengkonsumsi makanan atau minuman dengan rasa yang terlalu manis.
Namun tahukah, insulin menurun secara drastis saat kita manjalankan puasa selama seharian.
Ketika makanan dengan rasa manis berlebihan diserap oleh tubuh kita, darah akan berusaha dengan cepat untuk memproduksi insulin dalam jumlah yang Besar.
Tingginya kadar insulin membuat kerja pankreas menjadi lebih banyak. Butuh banyak energi dalam proses ini, sehingga konsentrasi energi pada tubuh akan lebih di fokuskan pada pembuatan insulin.
Usai kadar insulin dan banyaknya gula sudah melewati batas yang dibutuhkan, maka gula akan dirubah oleh insulin menjadi glikogen, glikogen ini lalu akan disimpan ke dalam lemak di bawah kulit manusia.
Jadi kalian jangan heran bila ada orang yang suka makan makanan manis saat berbuka puasa mudah mengalami penumpukan lemak terlebih pada perut dan juga pinggang.
Artikel ini ditulis oleh: