Warga melakukan aktifitas di kawasan lokalisasi Kalijodo, Jakarta, Jumat (12/2). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menata kawasan Kalijodo untuk di bangun taman kota atau Ruang Terbuka Hijau serta Stasiun Pengisian Bahan Gas (SPBG). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pd/16

Jakarta, Aktual.com – Rencana penggusuran lokalisasi Kalijodo, Jakarta Barat tidak hanya menggelisahkan para wanita penjaja seks saja.

Sejumlah warga yang tiap harinya menggantungkan pendapatan dari usaha yang berhubungan dengan keramaian di lokalisasi pun dibuat ketar-ketir. Seperti para penjual nasi, cuci pakaian (laundry), jamu, hingga tukang pulsa telepon.

Lela (57), seorang warga setempat akui hal itu. Dia bahkan mengharapkan penggusuran tidak terjadi.

“Kalau digusur saya mau kerja apa, suami saya sudah tua, anak-anak merantau jauh. Saya hanya berdagang nasi uduk di sini,” ujar dia, saat ditemui Aktual.com, Minggu (14/2).

Selama ini, dituturkan, warga sekitar terbantu secara ekonomi dengan keberadaan lokalisasi. Cara unik juga dipakai warga untuk membedakan rumah warga dengan kafe remang-remang tempat mangkal wanita malam. Yakni dengan memasang papan di depan rumah bertuliskan ‘Rumah Tangga’.

Artikel ini ditulis oleh: