Jakarta, Aktual.com – Sejumlah penjual tiket bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, berharap rencana penutupan terminal pada 6 Mei 2021 mendatang tidak jadi dilakukan.
Salah satu penjual tiket dari Perusahaan Otobus (PO) Lorena, Kristina, mengungkapkan bahwa harapan itu muncul karena hampir seluruh penjual tiket yang ada di Terminal Kampung Rambutan diberi upah berdasarkan dari penjualan tiket bus.
“Upah per tiketnya beda-beda sih (tiap PO), ada yang Rp10 ribu per tiket, ada yang Rp20 ribu per tiket,” ungkapnya, Rabu (21/4).
Sehingga, menurut Kristina, jika terminal jadi ditutup pada 6 Mei 2021 nanti, itu artinya ia dan rekan-rekan penjual tiket lainnya akan kehilangan mata pencaharian.
“Kalau yang pegawai-pegawai PO-nya kan digaji tetap, kalau kayak kita-kita (penjual tiket) kan diupahnya per penjualan tiket,” ujarnya.
Selain itu, Kristina juga sempat mengeluhkan kebijakan terkait tidak ditutupnya Terminal Pulo Gebang. Kristina pun mempertanyakan kenapa terminal lain ditutup, tapi Terminal Pulo Gebang sendiri tidak ditutup.
“Kalau (Terminal Kampung Rambutan) mau ditutup, terminal lain juga ditutup dong, biar adil. Kalau disini ditutup disana enggak kan jadi enggak adil namanya,” katanya.
Oleh karena itu, Kristina pun berharap, Terminal Kampung Rambutan tidak ditutup seluruhnya, setidaknya tujuan-tujuan jarak dekat seperti ke wilayah Jawa Barat atau Banten masih tetap diizinkan untuk beroperasi.
“Sebenernya sih kalau mau ditutup enggak apa, tapi maksudnya jangan semuanya, kayak misalnya ke Cirebon masih boleh lah gitu, ke Banten atau Jabodetabek lah,” ungkapnya.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i